Instructions

Recomended

Connect With Us

Blogger Tricks

GetRank - Webmaster and Seo Tools

video motivasi

Koleksi Terbaru Kami

Sikap Dan Pola Pikir Yang Positif

Seseorang akan dapat merubah dunia ini jika ia mampu mengubah dirinya sendiri. Untuk dapat menciptakan budaya yang sehat dan positif di dalam lingkungan sekitar kita, maka diri kita juga dituntut untuk bersikap lebih positif. Jadi setiap perubahan mestinya dimulai dari dalam diri kita sendiri, dan yang pertama kali harus diubah adalah pola berpikir kita. Sikap dan pola berpikir sangat erat kaitannya.

Dr. William James, Father of America psychology, mengatakan : "We can alter our lives by altering our altitudes – Manusia dapat mengubah kehidupannya dengan mengubah sikap dan cara berpikirnya." Orang yang terbiasa berpikir positif selalu menemukan solusi-solusi cerdas. Sebab pikiranyang positif dapat bekerja secara sederhana, mencari ide dan segala kemungkinan untuk berhasil.

Contohnya tentang sebuah kisah antara seorang ayah dan anak :
Suatu hari sang ayah sengaja membawa pekerjaan kantor ke rumah supaya semua tugas pekerjaan dapat segera dituntaskan. Tetapi sesampainya di rumah, anaknya merengek terus mengajaknya bermain. Sang ayah keberatan memenuhi permintaan anaknya, maka dicarilah akal supaya anaknya diam dan ia mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan pekaerjaannya.

Pada saat itu, ia melihat sebuah majalah yang memuat peta dunia. Muncullah ide untuk menggunting peta dunia tersebut menjadi beberapa bagian. Setelah itu, sang ayah memberikan potongan-potongan peta dunia itu kepada anaknya seraya berkata, “Nak, kalau kamu sudah selesai menyatukan potongan-potongan kertas ini, maka ayah akan menemanimu bermain.”

Sang ayah berpikir bahwa pekerjaan menyatukan potongan peta dunia itu akan sulit sekali dan memakan waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Sehingga ia dapat leluasa menggunakan jeda waktu tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Tetapi tidak lama kemudian, sekitar 5 menit, sang anak sudah kembali kepada ayahnya sambil memberikan potongan-potongan peta dunia yang telah disatukan. Sang ayah tercengang, “Hah, mana mungkin anak sekecil ini sudah tahu dimana letak America, Afrika. Dan Eropa, Aneh sekali?” Karena potongan peta itu benar-benar terletak pas pada posisi yang seharusnya.

Maka dengan penuh keheranan sang ayah bertanya kepada anaknya : “Bagaimana kamu bisa melakukannya ?” Keheranan sang ayah terjawab, tatkala anak itu berkata, “Tidak sulit, Ayah, menggabungkan potongan-potongan kertas itu. Karena dibalik gambar peta itu ada gambar kepala manusia. Jadi saya benarkan saja kepala manusianya, makabenarlah gambar dunia ini.”

Anak kecil itu sanggup menyelesaikan soal yang sulit sebab ia berpikir secara sederhana saja. Tidak ada prasangka, keinginan untuk dipuji, kebencian dan pikiran negatif lain yang mempengaruhi anak tersebut. Ternyata begitu mudah menemukan solusi cerdas yang mempermudah kehidupan kita dengan berpikir positif. Jadi apa salahnya kita menerima setiap kenyataan apa adanya, dan memandang sisi positif untuk menemukan solusi cerdas berikutnya. Tanyakan pula, apa ruginya berpikir positif, dan apa untungnya selalu berpikir negatif?

Sama sekali tidak ada keuntungan bila kita hanya memikirkan sisi negatif dari setiap kenyataan yang harus kita terima. Yang ada hanyalah belenggu, yang menyebabkan kita tidak tenang bekerja dan menghambat kemajuan. Dengan berpikir positif maka kita akan menemukan banyak sekali jalan keluar. Sebaliknya, bila kita berpikir negatif maka kita akan selalu menemukan halangan. John Wooden, mantan pelatih basket UCLA, menegaskan, “Segalanya ternyata paling baik bagi orang-orang yang memetik manfaat dari bagaimana segalanya terjadi.” So Be Positive !

Pentingnya Sikap Dan Berfikir Positif

Penulis : Deddy Yeo

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kebanyakan kita dalam menghadapi suatu rintangan ataupun tantangan selalu ditanggapi dengan sikap dan pikiran yang negatif. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ini disebabkan karena pengaruh sikap dan pikiran negatif yang begitu besar sehingga seolah-olah pikiran kita sulit untuk diarahkan ke arah positif. Mari kita simak, bayangkan dan renungkan cerita berikut ini. 

Pada suatu perjalanan kereta api yang sangat jauh sekali hingga memerlukan waktu tempuh selama 20jam perjalanan. Tentu perjalanan ini akan sangat melelahkan kita. Disela-sela perjalanan yang panjang dan melelahkan, tampak dua orang anak yang berumur 3 tahun dan 5 tahun didampingi oleh ayahnya. Kedua anak tersebut bermain dan berlarian hingga berteriak-teriak kesenangan. Tentu ini sangat mengganggu kita maupun penumpang yang lainnya yang sudah kelelahan dan ingin beristirahat. Ayahnya membiarkan kedua anak tersebut untuk bermain dan berlarian kejar-kejaran. Ayahnya juga tidak menegur kedua anak tersebut untuk berhenti bermain karena mengganggu penumpang lain untuk beristirahat. Maka tampaklah sikap jengkel dan marah dari penumpang lainnya melihat ayahnya membiarkan anaknya bermain hingga berteriak. Tetapi dibalik kesenangan kedua anak tersebut, sebenarnya ada cerita sedih yang menimpa keluarga ini. Ayahnya pun menjelaskan kepada penumpang lainnya, bahwa ayahnya tidak tega untuk menghentikan keceriaan kedua anaknya, yang kesempatan lain sangat mengganggu penumpang yang lain. Kedua anak tersebut telah berduka dan sangat terpukul dengan meninggalnya ibu kesayangan mereka dua hari yang lalu. Baru hari ini ayahnya melihat muka keceriaan kedua anaknya sehingga tidak tega untuk menghentikannya. Saat itu juga, perubahaan yang sangat drastis dari tiap penumpang yang awalnya merasa marah dan jengkel, berbalik menjadi iba dan kasihan. Malahan ada yang ikut bermain mendampingi kedua anak tersebut. 
galeri-nasional+or+id.jpg (202×250)

Mengapa bisa demikian drastis perubahan sikap penumpang? Inilah yang saya katakan kebanyakan kita selalu diliputi oleh sikap dan pikiran negatif dalam menghadapi suatu rintangan dan tantangan. Sikap kedua anak tersebut yang mengganggu penumpang lain ini saya ibaratkan rintangan atau tantangan yang kita hadapi. Kebanyakan dari kita akan bersikap dan berpikiran negatif terhadap kelakuan kedua anak tersebut yaitu berupa marah dan jengkel. Tetapi setelah mendapat penjelasan dari ayahnya, maka sikap positif kita baru muncul. 

Kita tidak akan bisa maju dan sukses apabila setiap rintangan dan tantangan selalu ditanggapi dengan sikap dan berpikiran negatif. Berubahlah mulai dari sekarang untuk selalu bersikap dan berpikiran positif untuk setiap hal yang terjadi. Latih pikiran kita untuk tetap berpikir positif. Apabila pikiran negatif kita muncul, segera sadari dan pertama-tama katakan kepada diri kita sendiri untuk berpikir positif, selanjutnya arahkan pikiran kita ke arah yang lebih positif. Selalu untuk bersikap dan berpikir positif walau untuk hal-hal yang kecil. Dengan sikap dan berpikir positif, maka secara tidak langsung kita telah mengurangi stress dan beban pikiran kita sendiri. 


Deddy Yeo.

Rumah yang Sunyi

Suatu pagi, di sebuah rumah, terdengar teriakan suara seorang ibu memberi perintah dan omelan kepada kedua putranya.

"Ayo, cepat. Makan jangan lambat-lambat begitu! Buku PR-nya sudah dimasukin ke dalam tas? Bercandanya nanti saja kalau sudah pulang dari sekolah. Ayo anak-anak, jangan terlambat, nanti kena hukuman lagi lho!" seru si ibu dengan nada tegas.

Tidak lama kemudian, setelah anak-anak berangkat ke sekolah, suasana hiruk pikuk pun akhirnya terhenti. Rumah pun menjadi sepi. Yang tertinggal hanyalah segala macam barang-barang berserakan: mangkuk, piring-piring dan gelas-gelas kosong, kamar mandi yang kotor, tumpukan baju bekas pakai, dan sandal yang entah ke mana pasangannya. Sambil menghela napas, si ibu melihat sekeliling dan merasa seakan semua pekerjaan bertumpuk telah menunggunya untuk disentuh dan dibereskan.

Tidak lama kemudian, si suami yang bersiap-siap hendak pergi ke kantor, dengan lantang berseru, "Bu, di mana dasiku yang berwarna biru? Tolong carikan, Bapak lagi buru-buru nih. Oh ya, kaos kakinya sekalian. Sarapannya dibawa saja ya, tolong siapin sekalian! Makasih Bu!"

Mendengar ucapan sang suami, dengan cekatan si istri membantu mencarikan barang-barang yang diperlukan suaminya dan memindahkan sarapan di meja untuk dibawa. Tak lama kemudian, dengan keberangkatan suaminya, kesunyian semakin terasa. Seisi rumah seakan lenyap dan menyisakan pekerjaan rumah yang menggunung.

Ada kepeningan dan kejenuhan yang melanda si ibu. Dia merasa tidak bahagia karena hari demi hari dilaluinya dengan kondisi yang nyaris sama, yakni selalu dengan beban pekerjaan rumah menumpuk. Hal tersebut membuat semua beban yang harus dipikulnya tidak tertanggung lagi.


Hingga suatu hari, untuk menenangkan pikiran, ibu itu pergi menengok neneknya yang tinggal di kota sebelah. Saat itu, ketika melihat cucunya tampak kusut, tidak terawat, dan bersedih hati, neneknya bertanya, "Aduh, cucu nenek kok kusut begitu sih. Ada apa cucuku? Ada yang ingin kamu keluhkan ke nenekmu ini? Ayo ceritalah unek-unekmu, nenek siap mendengarkan."

Mendapatkan kesempatan mencurahkan sebagian perasaannya, sambil menangis ia mengisahkan semua keluh kesah dari apa yang dirasakannya. Di akhir cerita, dia bertanya, "Nek, apakah menikah, bersuami dan memiliki anak-anak berarti setumpuk pekerjaan yang tidak ada habisnya? Sepanjang hari, bulan, tahun bahkan sepanjang masa? Sungguh aku lelah Nek, lahir batin. Sepertinya tidak ada lagi yang tersisa, sedikit saja untuk diriku sendiri. Apakah Nenek juga pernah merasa seperti itu? Tolong aku, Nek."

"Hmm.. aku mengerti perasaanmu. Nenek akan coba bertukar pengalaman. Namun sebelumnya, cobalah ikuti apa yang nenek perintahkan. Sekarang, cobalah pejamkan matamu. Coba bayangkan rumahmu tertata apik, rapi, dan bersih. Apakah kamu merasa senang, lega, dan bahagia?"

Setelah sejenak memejamkan mata dan membayangkan apa yang diperintahkan nenek, si ibu menjawab, "Ya, Nek. Aku bahagia berasa di tengah rumah yang apik dan resik." Sesaat, senyum simpul terlihat menghiasi bibir yang tadinya terlihat kecut dan banyak beban.

Melihat kondisi itu, si nenek kembali berkata, "Rumahmu kini apik dan resik, tetapi kosong. Tidak ada anak-anakmu di dalamnya serta kasih sayang suamimu juga tak ada. Apakah kamu mau?" Mendengar ucapan nenek, senyuman di wajah si ibu kembali menghilang.

Nenek pun melanjutkan ucapannya, "Kini, bayangkan wajah ketiga putramu yang sedang bermain dengan gembira sambil mengotori rumahmu. Bayangkan juga suamimu yang penuh semangat sedang menyiapkan kerja untuk menafkahi keluargamu."

Saat itulah, si ibu seolah tersadar akan sesuatu yang selama ini membebaninya. "Oh, aku tahu, Nek. Aku tetap memilih rumah yang berantakan tetapi dengan keluarga yang aku cintai di dalamnya, daripada rumah yang apik tetapi kosong dan dingin. Terima kasih, Nek. Ternyata keluargalah yang membuat rumah hangat dan mendatangkan kegembiraan."

"Cucuku, syukurlah jika kamu telah mengerti. Bila cinta yang mendasari kamu mengerjakan pekerjaan rumah, maka sebenarnya itu bukanlah beban, tetapi adalah tanggung jawab kita sebagai bagian dari sebuah keluarga. Setuju kan?" lanjut sang nenek. Si cucu pun mengangguk dan tersenyum gembira sambil memeluk sayang neneknya.

Kalimat Bijak dari Mancanegara


Pengetahuan itu ibarat sepetak sawah. Jika tidak pernah diolah maka tidak akan pernah dipanen. (Afrika)

Keberhasilan adalah tangga yang tidak akan dapat kamu panjat dengan kedua tangan di dalam saku. (Amerika Serikat)

Tindakan berbicara lebih keras dari pada kata-kata. (Inggris)

Sebuah perjalanan ribuan mil pun dimulai dari satu langkah. (China)

Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali. (Jepang)

Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. (Indonesia)

Perjalanan satu mil dengan seorang kawan hanya terasa seratus langkah. (Rusia)

Guru membukakan pintu, tetapi kamu harus berjalan melaluinya seorang diri. (China)

Bumi tidak hanya haus dengan darah para prajurit, tetapi oleh keringat para pekerja. (Brazil)

Usia dapat membuat wajah keriput, tetapi lemahnya semangat hidup membuat jiwa berkeriput. (Denmark)

Seorang anak tidak hanya dilahirkan dengan satu mulut untuk makan, tetapi juga dengan kedua tangan untuk bekerja. (Afrika)

Berbagai 3 Hal Penting dalam Hidup Kita

Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:
  1. Waktu
  2. Kata-kata
  3. Kesempatan



Ada 3 Hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
1. Kemarahan
2. Keangkuhan
3. Dendam

Ada 3 Hal yang tidak boleh hilang dalam hidup:
1. Harapan
2. Keikhlasan
3. Kejujuran

Ada 3 Hal yang paling berharga dalam hidup:
1. Kasih sayang
2. Keluarga dan teman
3. Berbuat kebajikan

Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:

1. Kekayaan
2. Kesuksesan
3. Mimpi

Ada 3 Hal yang akan membentuk karakter seseorang:
1. Komitmen
2. Ketulusan
3. Kerja keras

Ada 3 Hal yang bisa membuat kita sukses:
1. Imajinasi
2. Kemauan
3. Ketekunan

Cerita Dari Gunung

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduhh!”, jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, “Aduhh!”

Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hei…Siapa kau?” Jawaban yang terdengar, “Hei…Siapa kau?” Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang terjadi?”

Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan.” Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!” Suara di kejauhan menjawab, “Saya kagum padamu!” Sekali lagi sang ayah berteriak, “Kamu sang juara!” Suara itu menjawab, “Kamu sang juara!”
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “Suara itu adalah GEMA, tapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN.”

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atas bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuanmu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

Kebiasaan Mencatat

Sebuah pepatah bijak mengatakan, ingatan yang kuat masih kalah dengan tulisan yang buram di atas kertas. Ini mengandung makna, bahwa dari catatan-catatan yang kita buat, ada banyak hal yang bisa kita simpan. Dan, sebagaimana sejarah yang tertulis di dinding-dinding gua, kita pun akhirnya bisa belajar kisah-kisah lama dari catatan sejarah tersebut.

Karena itu, kebiasaan mencatat, meski terkesan sepele, namun punya banyak manfaat. Saat ide datang, kita bisa langsung merekamnya dalam kata-kata yang tercatat. Saat berdiskusi dengan banyak pendapat, kita akan bisa memperoleh manfaat dengan mencatat banyak masukan yang didapat. Sehingga, setiap catatan yang kita buat, akan mampu menjadi bahan yang bisa kita olah sesuai bidang yang kita garap.

Tentu, jangan dilupakan satu hal, segera ubah catatan itu jadi catatan yang "hidup". Yakni, dengan menjadikan setiap hal positif yang ada dalam catatan menjadi tindakan nyata. Sehingga, setiap ide akan jadi aksi yang membawa kebaikan, dan setiap hasil diskusi akan jadi solusi nyata.



 
Copyright © 2014. BukaBaju Template - Design: Gusti Adnyana