Menjaga Harapan
Penulis : Andrew Ho
"In all things it is better to hope than to despair. - Dalam segala hal, selalu lebih baik jika memiliki harapan daripada putus harapan." [Johan Wolfgang von Goethe]
Ide tulisan ini terinspirasi oleh kisah dua orang pria yang sedang sakit. Keduanya dirawat di dalam ruangan yang sama. Salah satu pasien yang berada di dekat jendela senang menceritakan tentang banyak hal menyenangkan yang ia saksikan di luar jendela. Pasien yang berada di ranjang lain dan hanya dapat berbaring merasa senang dan hidupnya terasa lebih berwarna oleh cerita-cerita tersebut, karena seakan dapat melihat dunia yang indah.
Pasien yang senang bercerita itu tidak lama kemudian meninggal dunia. Lalu pasien yang hanya dapat berbaring itu mendapat kesempatan berbaring di ranjang yang berdekatan dengan jendela. Akan tetapi ia kaget karena di balik jendela itu hanyalah dinding kosong belaka. Ia pun mencoba menanyakan hal tersebut. "(Cerita-ceritanya) mungkin hanya ingin membesarkan hati Anda," jawab salah seorang perawat.
Kisah tersebut menjelaskan betapa pentingnya sebuah harapan bagi kelangsungan hidup seseorang. Tak seorangpun dapat mengelak kebutuhan untuk menjaga harapannya. Bahkan pepatah bijak menyebutkan, "Manusia dapat bertahan hidup selama 40 hari tanpa makan, 3 hari tanpa air, 8 menit tanpa udara, tetapi hanya dapat bertahan hidup 1 detik tanpa harapan."
Sebab ketika seseorang kehilangan harapan, itu dapat menyebabkan depresi berat, kondisi kesehatan fisik atau mental menurun, tak mampu mengontrol emosi lalu melakukan perbuatan negatif, bahkan bunuh diri. Padahal dipandang dari banyak hal, kehidupan mereka sebenarnya mungkin masih jauh lebih baik dibandingkan kebanyakan orang. Jadi sebaiknya jangan sampai Anda memupuskan harapan, sebab implikasi negatifnya begitu besar.
Para ahli menyatakan bahwa pola berpikir yang positif akan membantu kita menjaga harapan tetap menyala. Sehingga kita tetap memiliki semangat hidup yang tinggi dan mampu bersikap lebih cerdas, walaupun sedang ditimpa cobaan hidup yang berat misalnya berupa sakit parah, terlilit hutang, putus cinta, dan lain sebagainya. Dengan fokus pada segala sesuatu yang positif dan menyenangkan, maka neuron dalam otak kita akan aktif dan perasaan kita akan terbawa senang dan optimis.
Shakespeare mengatakan, "Nothing is either good or bad but our thinking makes it so. - Tak ada sesuatu yang baik atau buruk, kecuali kita berpikir begitu." Tetapi memang tidak mudah untuk menjaga harapan tetap menyala. Jika memang Anda masih merasa kesulitan (menjaga harapan), mungkin beberapa tips berikut ini dapat membantu.
Pertama: meningkatkan kekuatan spiritual dengan beribadah sesuai agama masing-masing. Kekuatan spiritual akan membantu kita mampu mensyukuri kehidupan yang kita nikmati sekarang. Dengan selalu bersyukur, kita akan senantiasa menyapa harapan, merasa gembira setiap hari, tetap fokus pada pemecahan masalah dan waspada.
Kedua adalah melakukan afirmasi, yaitu mengulangi beberapa kalimat setiap hari hingga mempengaruhi pikiran bawah sadar. Salah satu contoh kalimat afirmasi untuk membantu Anda menumbuhkan harapan adalah ‘Saya pasti menemukan jalan.' Jika kalimat-kalimat dalam afirmasi tersebut tertanam dalam pikiran bawah sadar, itu akan mempengaruhi pikiran menjadi lebih optimis bahkan memberikan kekuatan untuk melakukan langkah-langkah solusi.
Ketiga: berusahalah untuk selalu belajar dari setiap proses kehidupan, entah dalam fase kehidupan senang atau pahit sekalipun. "Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow," kata Albert Einstein. Belajar dari proses kehidupan itu sangat penting agar menjadi lebih bijak dalam menggunakan waktu. Sebab masih banyak kesempatan dan peluang yang dapat kita lakukan untuk menjadikan kehidupan ini lebih baik dan berarti bagi diri sendiri maupun orang lain.
Jagalah harapan Anda, tak peduli meskipun Anda sedang dirundung masalah atau sedang sakit parah. Jadikanlah apa yang Anda miliki sekarang, entah kebahagiaan atau kesedihan, sebagai ‘bensin' untuk menggerakkan diri Anda melakukan sesuatu yang lebih baik dari hari ke hari. Kata Kenji Miyazawa (1896-1933), seorang pujangga dan penulis dari Jepang, "Kita harus merangkul rasa sakit dan membakarnya sebagai energi dalam perjalanan hidup kita."
Pertama adalah memberikan contoh sikap positif. Perilaku dan perkataan Anda mungkin dapat menginspirasi orang lain untuk tetap optimis dan memiliki harapan yang tinggi. Sehingga mereka kembali bersemangat dan berusaha mencoba sampai impian mereka menjadi kenyataan.
Selain itu jangan segan meluangkan waktu untuk mendengarkan apa yang dirasakan orang lain dan sampaikan rasa empati. Tetapi jangan terlalu berfokus pada kehidupan mereka. Lakukanlah kebaikan sesuai dengan kemampuan.
Kepedulian seperti itu, walaupun kecil, mungkin menjadi secercah harapan bagi orang lain. Tetapi jangan kecewa jika apa yang Anda lakukan tidak dapat menciptakan perubahan, karena mungkin masih membutuhkan proses dan waktu.
Menjaga harapan diri kita sendiri maupun orang lain sama-sama penting, sebab tidak ada seorangpun dalam kehidupan ini yang selalu hidup penuh harapan. Jika kita mampu menjaga harapan tetap hidup, berarti kita meninggalkan kehidupan yang menyedihkan. Dengan segudang harapan yang besar, kita pasti selalu siap menatap hari-hari dengan optimis dan bahagia.
Ide tulisan ini terinspirasi oleh kisah dua orang pria yang sedang sakit. Keduanya dirawat di dalam ruangan yang sama. Salah satu pasien yang berada di dekat jendela senang menceritakan tentang banyak hal menyenangkan yang ia saksikan di luar jendela. Pasien yang berada di ranjang lain dan hanya dapat berbaring merasa senang dan hidupnya terasa lebih berwarna oleh cerita-cerita tersebut, karena seakan dapat melihat dunia yang indah.
Pasien yang senang bercerita itu tidak lama kemudian meninggal dunia. Lalu pasien yang hanya dapat berbaring itu mendapat kesempatan berbaring di ranjang yang berdekatan dengan jendela. Akan tetapi ia kaget karena di balik jendela itu hanyalah dinding kosong belaka. Ia pun mencoba menanyakan hal tersebut. "(Cerita-ceritanya) mungkin hanya ingin membesarkan hati Anda," jawab salah seorang perawat.
Kisah tersebut menjelaskan betapa pentingnya sebuah harapan bagi kelangsungan hidup seseorang. Tak seorangpun dapat mengelak kebutuhan untuk menjaga harapannya. Bahkan pepatah bijak menyebutkan, "Manusia dapat bertahan hidup selama 40 hari tanpa makan, 3 hari tanpa air, 8 menit tanpa udara, tetapi hanya dapat bertahan hidup 1 detik tanpa harapan."
Sebab ketika seseorang kehilangan harapan, itu dapat menyebabkan depresi berat, kondisi kesehatan fisik atau mental menurun, tak mampu mengontrol emosi lalu melakukan perbuatan negatif, bahkan bunuh diri. Padahal dipandang dari banyak hal, kehidupan mereka sebenarnya mungkin masih jauh lebih baik dibandingkan kebanyakan orang. Jadi sebaiknya jangan sampai Anda memupuskan harapan, sebab implikasi negatifnya begitu besar.
Para ahli menyatakan bahwa pola berpikir yang positif akan membantu kita menjaga harapan tetap menyala. Sehingga kita tetap memiliki semangat hidup yang tinggi dan mampu bersikap lebih cerdas, walaupun sedang ditimpa cobaan hidup yang berat misalnya berupa sakit parah, terlilit hutang, putus cinta, dan lain sebagainya. Dengan fokus pada segala sesuatu yang positif dan menyenangkan, maka neuron dalam otak kita akan aktif dan perasaan kita akan terbawa senang dan optimis.
Shakespeare mengatakan, "Nothing is either good or bad but our thinking makes it so. - Tak ada sesuatu yang baik atau buruk, kecuali kita berpikir begitu." Tetapi memang tidak mudah untuk menjaga harapan tetap menyala. Jika memang Anda masih merasa kesulitan (menjaga harapan), mungkin beberapa tips berikut ini dapat membantu.
Pertama: meningkatkan kekuatan spiritual dengan beribadah sesuai agama masing-masing. Kekuatan spiritual akan membantu kita mampu mensyukuri kehidupan yang kita nikmati sekarang. Dengan selalu bersyukur, kita akan senantiasa menyapa harapan, merasa gembira setiap hari, tetap fokus pada pemecahan masalah dan waspada.
Kedua adalah melakukan afirmasi, yaitu mengulangi beberapa kalimat setiap hari hingga mempengaruhi pikiran bawah sadar. Salah satu contoh kalimat afirmasi untuk membantu Anda menumbuhkan harapan adalah ‘Saya pasti menemukan jalan.' Jika kalimat-kalimat dalam afirmasi tersebut tertanam dalam pikiran bawah sadar, itu akan mempengaruhi pikiran menjadi lebih optimis bahkan memberikan kekuatan untuk melakukan langkah-langkah solusi.
Ketiga: berusahalah untuk selalu belajar dari setiap proses kehidupan, entah dalam fase kehidupan senang atau pahit sekalipun. "Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow," kata Albert Einstein. Belajar dari proses kehidupan itu sangat penting agar menjadi lebih bijak dalam menggunakan waktu. Sebab masih banyak kesempatan dan peluang yang dapat kita lakukan untuk menjadikan kehidupan ini lebih baik dan berarti bagi diri sendiri maupun orang lain.
Jagalah harapan Anda, tak peduli meskipun Anda sedang dirundung masalah atau sedang sakit parah. Jadikanlah apa yang Anda miliki sekarang, entah kebahagiaan atau kesedihan, sebagai ‘bensin' untuk menggerakkan diri Anda melakukan sesuatu yang lebih baik dari hari ke hari. Kata Kenji Miyazawa (1896-1933), seorang pujangga dan penulis dari Jepang, "Kita harus merangkul rasa sakit dan membakarnya sebagai energi dalam perjalanan hidup kita."
Banyak sekali yang dapat kita peroleh jika kita konsisten menjaga harapan tetap hidup. Apalagi jika keberadaan kita juga dapat menjadikan harapan orang lain hidup kembali. Membangkitkan harapan adalah cara yang sangat ampuh untuk membantu orang lain dan salah satu hadiah terbesar yang dapat kita berikan. Mungkin beberapa hal berikut ini dapat kita lakukan untuk membantu membangkitkan harapan orang lain.
Pertama adalah memberikan contoh sikap positif. Perilaku dan perkataan Anda mungkin dapat menginspirasi orang lain untuk tetap optimis dan memiliki harapan yang tinggi. Sehingga mereka kembali bersemangat dan berusaha mencoba sampai impian mereka menjadi kenyataan.
Selain itu jangan segan meluangkan waktu untuk mendengarkan apa yang dirasakan orang lain dan sampaikan rasa empati. Tetapi jangan terlalu berfokus pada kehidupan mereka. Lakukanlah kebaikan sesuai dengan kemampuan.
Kepedulian seperti itu, walaupun kecil, mungkin menjadi secercah harapan bagi orang lain. Tetapi jangan kecewa jika apa yang Anda lakukan tidak dapat menciptakan perubahan, karena mungkin masih membutuhkan proses dan waktu.
Menjaga harapan diri kita sendiri maupun orang lain sama-sama penting, sebab tidak ada seorangpun dalam kehidupan ini yang selalu hidup penuh harapan. Jika kita mampu menjaga harapan tetap hidup, berarti kita meninggalkan kehidupan yang menyedihkan. Dengan segudang harapan yang besar, kita pasti selalu siap menatap hari-hari dengan optimis dan bahagia.
Posting Komentar