Keajaiban di Tengah Bencana
Gempa bumi yang disusul tsunami dahsyat yang melanda Jepang sudah berlangsung beberapa hari. Sekitar dua ribuan orang diberitakan meninggal. Masih ada ribuan orang yang belum diketahui nasibnya. Banyak yang mengira, karena waktu yang cukup lama sejak tragedi terjadi, hanya sedikit harapan mereka yang belum ditemukan akan terselamatkan jiwanya. Bahkan ada yang menyebutkan, jika jumlah korban jiwa kurang dari 10.000, itu adalah suatu keajaiban. Artinya, korban jiwa diperkirakan akan lebih besar dari 10.000 orang.
Namun selalu ada keajaiban dan tentu saja harapan. Ada sejumlah korban yang dengan segala upayanya bisa bertahan hidup dari ancaman kematian setelah terbawa arus tsunami yang melanda Jepang 11 Maret lalu.
Terapung 2 Hari
Hiromitsu Shinkawa, 60 tahun, bisa disebut mengalami keajaiban itu. Pada Jumat 11 Maret 2011, pasca gempa terjadi, ia bermaksud kembali ke rumahnya menemui istrinya. Namun baru tiba di rumah tiba-tiba suara gemuruh dari pantai menghampirinya. Saat itulah ia melihat gelombang tsunami mendekatinya. Ia dan istrinya lari sekencang-kencangnya.
Entah kenapa, tiba-tiba sang kakek itu ingat sesuatu dan kembali ke rumah untuk mengambilnya. Pada saat itulah tsunami menghantam rumahnya hingga hancur. Ia hampir tenggelam terbawa arus namun berhasil meraih bagian atap rumahnya yang terbawa tsunami. Ia berhasil bertahan di atasnya mengikuti arus tsunami. Sedangkan istrinya entah tersapu ke mana.
Hiromitsu kemudian terbawa arus tsunami yang kembali ke laut dan terombang-ambing di tengah lautan. Beberapa kali ia melihat kapal dan helikopter tim penyelamat. Ia sudah berusaha melambai-lambaikan baju merahnya minta tolong namun tim penyelamat itu tak juga melihatnya.
Meski begitu ia tak putus harapan. Besoknya ketika ada kapal lagi ia kembali melambai-lambaikan baju merahnya. Kapal militer itu akhirnya menyelamatkannya setelah ia terapung di laut selama dua hari di atas bagian atap rumahnya yang mengapung.
Bayi selamat setelah 3 hari
Keajaiban lain terjadi kemarin. Tim penyelamat dari satuan militer Jepang menemukan bayi berusia empat bulan dari reruntuhan di Ishinomaki. Tim ini menyusuri desa itu yang hancur berantakan. Mereka sudah mengira korban yang bisa mereka temukan sudah pasti meninggal.
Namun sayup-sayup terdengar tangisan anak kecil yang entah di mana. Kadang terdengar kadang hilang. Setelah berusaha mencarinya, akhirnya tim itu menemukan bayi di bawah reruntuhan berselimut warna pink. Bayi itu bisa bertahan hidup tiga hari setelah kejadian.
Setelah diberitakan di media massa, seorang lelaki yang mengaku sebagai ayahnya membawa sang bayi. Ia menyebutkan anaknya terlepas ketika tsunami menerjang rumahnya tiga hari sebelumnya.
Terikat di mobil 20 jam
Ada juga cerita nenek tua yang ditemukan di dalam mobil yang hancur di antara puing-puing gedung. Ia masih terikat di dalam kursi penumpang di mobil itu saat ditemukan. Meski mengaku trauma, namun sang nenek tak terluka.
Penemuan-penemuan itu membangkitkan harapan bahwa masih ada keajaiban lain yang membuat korban lain bisa bertahan hidup dari hempasan tsunami. Luar biasa!
Posting Komentar