Instructions

Recomended

Connect With Us

Blogger Tricks

GetRank - Webmaster and Seo Tools

video motivasi

Koleksi Terbaru Kami

Cerita Inspiratif: Baik BURUK Siapa yang tahu?


Ada seorang raja yang begitu senang berburu. Suatu ketika, saat berburu, jarinya terluka. Tabibnya yang tua merawat jari itu. Raja, karena gelisah, bertanya, "Bagaimana tabib, apakah jariku bakal baik atau buruk?" 
Tabibnya menjawab, "Good? Bad? Who knows?" ("Baik? Buruk? Siapa yang tahu?")


Beberapa hari kemudian, jari itu terinfeksi hingga jadi bengkak. Raja kembali menemui tabibnya dengan panik, "Apa yang terjadi? Apa lukaku akan baik-baik saja?" 
Tabibnya menjawab, "Good? Bad? Who knows?"


Jelas ucapan tabibnya itu tidak membuat raja terkesan sama sekali, namun ia hanya bisa memercayai tabibnya. Beberapa hari kemudian luka itu sudah begitu parahnya hingga tabib harus memotong jarinya. Amputasi!


"Baik? Buruk? Aku tahu ini buruk!!!" Raja murka dan menjebloskan tabibnya ke penjara karena tidak bisa menyelamatkan jarinya. Setelah menjebloskannya, raja berseru kepada tabib dalam penjara, "Nah sekarang bagaimana perasaanmu, hah?" Tabib menukas," Good? Bad? Who knows?" Raja mendengus, "Dasar tabib sinting!"


Setelah luka di jarinya sembuh, raja kembali berburu. Kali ini ia mengejar buruannya makin ke pelosok rimba, terpisah dari rombongannya, dan ia ditangkap oleh suka penghuni rimba. Mereka menangkapnya untuk dikorbankan kepada dewa-dewa mereka. Bukan kepalang takutnya raja kita ini. Akan tetapi, tepat ketika raja nyaris dikorbankan, mereka melihat jari tangannya kurang satu! Suku rimba itu berkata, "Kami tidak bisa mengorbankan kamu. Kamu tidak sempurna untuk jadi korban!" Jadi mereka melepaskannya.


Ketika raja berhasil pulang ke kerajaannya, ia berpikir, "Wow! Betapa beruntungnya aku! Jika seluruh jariku lengkap, aku pasti sudah mati!" Lalu ia menemui tabib di penjara dan berkata, "Menakjubkan! Memang aku kehilangan jariku, tapi siapa yang tahu apakah ini baik atau buruk? Dan ini baik bagiku! Terima kasih banyak! Aku membebaskanmu dari penjara!"


Raja melanjutkan, "Aku menyesal telah berbuat buruk memenjarakanmu." Tabib itumenyeletuk, "Apa maksud Paduka memenjara hamba adalah buruk? Justru bagus hamba masuk penjara! Karena jika hamba tidak di penjara, hamba pasti akan bersama Paduku saat berburu! Suku rimba akan menangkap hamba, dan karena jemari hamba lengkap, hambalah yang akan dikorbankan!"


Makna kisah ini adalah....baik atau buruk, siapa sih yang tahu? Jika suami Anda meninggalkan Anda karena perempuan lain...Good? Bad? Who knows? Ini sungguh benar. Anda tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya. 
Anda kehilangan rumah Anda : Good? Bad? Who Knows?


Hal yang menakjubkan mengenai hidup adalah hidup ini begitu tidak pasti. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Namun terhadap semua hal yang terjadi dalam hidup, kita bisa memiliki hubungan yang baik terhadapnya, ramah, menerimanya. Kita tidak menyalahkan kehidupan, marah atau sedih pada hidup, sebab...Good? Bad? Who Knows?


Ketika pacar saya mencampakkan saya, rasanya sangat menderita. Namun kini saya bisa berkata, "Terima kasih banyak. Karena jika kamu tidak mencampakkanku, aku sudah menikah denganmu kini, punya anak, lalu cerai, dengan banyak cicilan dan tagihan. Menjadi gila seperti orang lain. Jadi terima kasih sudah mencampakkanku. Terima kasih banyak!"


Saya ingat ada orang yang pernah datang ke Vihara Bodhinyana dan menceritakan kisah nyata yang mengubah hidupnya ini. Ia adalah seorang pengusaha Australia yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Mumbai, dan setelah menyelesaikan urusannya, ia berencana terbang ke Inggris. Ia memesan taksi dari hotelnya. "Antar saya ke bandara!"


Taksi itu membawanya ke bandara, namun salah jalan dan nyasar. Kadang para supir taksi ini, bahkan meski mereka bekerja di tengah kota, mereka sering tidak tahu jalan. Akibatnya taksinya kesasar, waktu makin mepet, pesawat segera terbang. Orang Australia ini makin lama makin cemas, kesal, bahkan marah, "Cepat antar saya ke bandara! Tanya polisi! Tanya siapa pun! Pokoknya bawa saya ke sana secepat mungkin!"


Harapan terakhir yang ia punya adalah semoga pesawatnya ditunda terbang. Namun ketika sampai di bandara, ia bisa melihat pesawatnya sudah lepas landas, terbang ke angkasa, "Supir sialan! Aku ketinggalan pesawat!"


Kemudian ia melihat pesawat itu mendadak turun lagi, lalu jatuh! Seluruh penumpangnya tewas! Ia menyaksikan itu..., termangu..., lalu berkata, "Aduuuh, terima kasih supir taksi!" Ia pun memberikan tip besar ke supir taksi itu. Namun ada sesuatu yang mengubah seluruh hidupnya.


Bagaimana Anda bisa begitu marah dan kritis terhadap hal yang tidak berjalan sesuai keinginan Anda? 


Ini adalah falsafah indah mengenai kehidupan, yang berarti Anda tidak menjadi negatif sama sekali terhadap hidup, namun...Good? Bad? Who Knows?


Sumber : si cacing dan kotoran kesayangannya 2

Dua Bata Jelek

Setelah kami membeli tanah untuk wihara kami pada tahun 1983, kami jatuh bangkrut. Kami terjerat hutang. Tidak ada bangunan diatas tanah itu, bahkan sebuah gubuk pun tak ada. Pada minggu-minggu pertama, kami tidur diatas pintu-pintu tua yang kami beli murah dipasar loak. Kami mengganjal pintu-pintu itu dengan batu bata disetiap sudut untuk meninggikannya dari tanah (tak ada matras - tentu saja, kami kan petapa hutan).Biksu Kepala mendapatkan pintu yang paling bagus, pintu yang datar. Pintu saya bergelombang dengan lubang yang cukup besar ditengahnya, yang dulunya tempat gagang pintu. Saya senang karena gagang pintu itu telah dicopot, tetapi malah jadi ada lubang persis ditengah-tengah ranjang pintu saya. Saya melucu dengan mengatakan bahwa sekarang saya tak perlu bangkit dari ranjang jika ingin ketoilet! Kenyataanya, ada saja, angin masuk melewati lubang itu, saya jadi tak bisa tidur nyenyak sepanjang malam-malam itu.Kami hanyalah biksu-biksu miskin yang memerlukan sebuah bangunan. Kami tak mampu membayar tukang-bahan-bahan bangunannya saja sudah cukup mahal. Jadi saya harus belajar cara bertukang: bagaimana cara mempersiapkan pondasi, menyemen dan memasang batu bata, mendirikan atap, memasang pipa-pipa- pokoknya semua. Saya adalah seorang fisikawan teori dan guru SMA sebelum menjadi biksu, tidak terbiasa bekerja kasar. Setelah beberapa tahun, saya menjadi cukup terampil bertukang, bahkan saya menjuluki tim saya ”BBC” (Buddhist Building Company). Tetapi, pada saat memulainya, ternyata bertukang itu sangat sulit. Kelihatannya gampang, membuat tembok dengan batu bata: tinggal tuangkan seonggok semen, sedikit ketok sana, sedikit ketok sini. Ketika saya mulai memasang batu bata, saya ketok satu sisi untuk meratakannya, tetapi sisi lainnya malah jadi naik. Lalu saya ratakan sisi yang naik itu, batu batanya jadi melenceng. Setelah saya ratakan kembali, sisi yang pertama jadi terangkat lagi. Coba saja sendiri!Sebagai seorang biksu, saya memiliki kesabaran dan waktu sebanyak yang saya perlukan. Saya pastikan setiap batu bata terpasang sempurna, tak peduli berapa lama jadinya. Akhirnya saya, menyelesaikan tembok batu bata saya yang pertama dan berdiri dibaliknya untuk mengagumi hasil karya saya. Saat itulah saya melihatnya -- oh, tidak!-saya telah keliru menyusun dua batu bataSemua batu bata lain sudah lurus, tetapi dua batu bata tersebut tampak miring. Mereka terlihat jelek sekali. Mereka merusak keseluruhan tembok. Mereka meruntuhkannya.Saat itu, semennya sudah terlanjur terlalu keras untuk mencabut dua batu bata itu, jadi saya bertanya kepada kepala wihara apakah saya boleh membongkar tembok itu dan membangun kembali tembok yang baru, atau kalau perlu, meledakkannya sekalian. Saya telah membuat kesalahan dan saya menjadi gundah gulana. Kepala wihara bilang tak perlu, biarkan saja temboknya seperti itu.Ketika saya membawa para tamu pertama kami berkunjung keliling wihara kami yang baru setengah jadi, saya selalu menghindarkan membawa mereka melewati tembok bata yang saya buat. Saya tak suka jika ada orang yang melihatnya. Lalu suatu hari, kira-kira 3-4 bulan setelah saya membangun tembok itu, saya berjalan dengan seorang pengunjung dan dia melihatnya. ”Itu tembok yang indah,” ia berkomentar dengan santainya.”Pak,” saya menjawab dengan terkejut, ”Apakah kaca mata anda tertinggal dimobil? Apakah penglihatan anda terganggu? Tidakkah anda melihat dua batu bata ”jelek” yang merusak keseluruhan tembok itu?”Apa yang ia ucapkan selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan saya terhadap tembok itu, berkenaan dengan diri saya sendiri dan banyak aspek lainnya dalam kehidupan. Dia berkata, ”ya, saya bisa melihat dua bata jelek itu, namun saya juga bisa melihat 998 batu bata yang bagus.”Saya tertegun. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan, saya mampu melihat batu bata-batu bata lainnya selain dua bata jelek itu. Di atas, dibawah, dikiri, dan di kanan dari dua batu bata jelek itu adalah batu bata yang bagus, batu bata yang sempurna. Lebih dari itu jumlah bata yang terpasang sempurna, jauh lebih banyak dari pada dua bata jelek itu. Selama ini, mata saya hanya terpusat pada dua kesalahan yang telah saya perbuat, saya terbutakan dari hal-hal lainnya. Itulah sebabnya tak tahan melihat tembok itu, atau tak rela membiarkan orang lain melihatnya juga. Itulah sebabnya saya ingin menghancurkanya. Sekarang, saya dapat melihat batu bata-batu bata yang bagus, tembok itu juga tampak tak terlalu buruk lagi. Tembok itu menjadi, seperti yang dikatakan pengunjung itu, ”sebuah tembok yang indah.” Tembok itu masih tetap berdiri sampai sekarang, setelah dua puluh tahun, namun saya sudah lupa dimana dua batu jelek itu berada. Saya benar-benar tak dapat melihat kesalahan itu lagi.Berapa banyak orang yang memutuskan hubungan atau bercerai karena semua yang mereka lihat dari diri pasangannya adalah ”dua bata jelek” ? Berapa banyak diantara kita yang menjadi depresi atau bahkan ingin bunuh diri, karena smua yang kita lihat dalam diri kita hanyalah ” dua bata jelek ”? Pada kenyataannya, ada banyak, jauh lebih banyak batu bata yang bagus -- diatas, dibawah, dikiri, dan dikanan dari yang jelek -- namun pada saat itu kita tak mampu melihatnya.Malahan, setiap kali kita melihatnya, semua akan tampak tak terlalu buruk lagi. Bukan hanya kita bisa berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan-kesalahan kita, namun kita juga bisa menikmati hidup bersama pasangan kita.Ini kabar buruk bagi pengacara urusan perceraian, tapi ini kabar baik bagi anda.Saya telah beberapa kali menceritakan anekdot ini. Pada suatu pertemuan, seorang tukang bangunan mendatangi dan memberi tahu saya tentang rahasia profesinya.”Kita para tukang bangunan selalu membuat kesalahan,” katanya, ”tetapi kami bilang ke pelanggan kami bahwa itu adalah ”ciri unik ” yang tiada duanya dirumah-rumah tetangga. Lalu kami menagih biaya tambahan ribuan dolar!”Jadi, ”ciri unik” di rumah anda, bisa jadi awalnya adalah suatu kesalahan. Dengan cara yang sama, apa yang anda kira sebagai ”kesalahan” pada diri anda, rekan anda, atau hidup pada umumnya, dapat terjadi sebuah ”ciri unik”, yang memperkaya hidup anda didunia ini.


Sumber : http://www.pandjikiansantang.com/wonderful-inspiration/165-cerita-pembuka-pintu-hati.html

Kisah Pelajaran Hari Ini

Kisah Pelajaran Hari Ini


Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta.
Di sampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur.
Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.
”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta?”, tanya si pemuda.
“Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke-2”, jawab ibu itu.
”Wow, hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung.
Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahunya, pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.
”Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang ke-2 ya bu? Bagaimana dengan kakak adik-adiknya?”
”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita:
”Anak saya yang ke-3 seorang dokter di Malang, yang ke-4 kerja di perkebunan di Lampung, yang ke-5 menjadi arsitek di Jakarta, yang ke-6 menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke-7 menjadi Dosen di Semarang.”
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak ke-2 sampai ke-7.
”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu?”
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab,
”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja, nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”
Pemuda itu segera menyahut,
“Maaf ya Bu……kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedangkan dia cuma menjadi petani.“
Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
”Ooo, tidak, tidak begitu nak…justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani.”

Pelajaran Hari Ini :
Semua orang di dunia ini penting.
Bukalah mata dan pikiranmu.
Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai.
Orang bijak berbicara, “Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN.”

Anak yang Terlahir Dua Kali

Ada seorang anak, bernama Tang Jiangshan yang lahir pada tahun 1976 di Dong Fang, Kecamatan Gan Cheng, propinsi Hai Nan, China
Sewaktu berumur 3 tahun, tiba-tiba ia mengatakan kepada kedua orangtuanya: “Saya bukan anak kalian. Pada kehidupan lampau nama saya adalah Chen Mingdao, ayah kehidupan lampauku bernama San Die. Rumah saya di Dan Zhou, dekat laut.”
Omongan ini kalau didengar orang lain bagaikan omong kosong, perlu diketahui, Dan Zhou terletak di utara pulau Hai Nan, berjarak 160 km dari kota Dong Fang.

Selain itu, Tang Jiangshan mengatakan bahwasanya dirinya dibunuh dengan menggunakan golok dan tombak di dalam aksi kekerasan pada masa revolusi kebudayaan. Konon di bagian pinggangnya masih terdapat bekas luka bacok peninggalan kehidupan masa lalu. Yang membuat orang merasa takjub ialah Tang Jiangshan mampu berbicara dialek Dan Zhou dengan sangat fasih. Orang Dan Zhou berbicara bahasa Jun, berbeda sekali dengan dialek Hok Kian yang digunakan oleh penduduk kota Dong Fang.
Bayangkan, seorang bocah baru berumur beberapa tahun (balita), bagaimana bisa?
Pada saat Tang Jiangshan berumur 6 tahun, ia mendesak orang tuanya agar membawanya mengunjungi kerabatnya pada kehidupan masa lampau. Keluarganya tidak mau, maka ia mogok makan, akirnya sang ayah menurutinya, dan mereka pun pergi menuju tempat yang dimaksud yaitu desa Huang Yu, kecamatan Xin Ying – kota Dan Zhou.
Tang Jiangshan langsung menuju ke hadapan pak tua Chen Zan Ying, menggunakan bahasa Dan Zhou dan memanggilnya “San Die”, mengatakan dirinya bernama Chen Mingdao, yang pada masa revolusi besar kebudayaan oleh karena bentrokan fisik sehingga dibinasakan orang. Sesudah meninggal terlahir kembali di kecamatan Gan Cheng – kota Dong Fang, kini datang mencari orang tua kehidupan masa lampaunya.
Mendengar penuturan itu, Chen Zan Ying sejenak tertegun tak tahu bagaimana harus bersikap. Kemudian si anak kecil menunjukkan kamar tidur kehidupan masa lampaunya, dan menghitung satu persatu benda-benda pada kehidupan lampaunya.
Menyaksikan semuanya ini dengan kenyataan pada masa lalu sama sekali tidak meleset, pak tua Chen Zan Ying saking terharunya berpelukan menangis dengan Tang Jiangshan dan memastikan ia memang adalah kelahiran kembali anaknya yang bernama Chen Mingdao.
Tang Jiangshan juga telah mengenali kedua kakak perempuan dan kedua adik perempuannya serta para sobat kampung lainnya, bahkan termasuk teman wanita pada kehidupan masa lampaunya: Xie Shuxiang.


Semua kejadian ini telah membuat takjub kerabat dan tetangga Chen Mingdao. Sejak saat itu, “Manusia aneh dari dua masa kehidupan” ini, Tang Jiangshan, memiliki dua rumah dan dua pasang orangtua. Ia setiap tahun hilir mudik antara Dong Fang dan Dan Zhou. Si tua Chen Zan Ying beserta keluarga dan orang-orang desa menganggap Tang Jiangshan sebagai Chen Mingdao.
Oleh karena Chen Zan Ying tidak memiliki putra lainnya, Tang Jiangshan berperan menjadi anaknya dan berbakti hingga tahun 1998 ketika Chen Zan Ying meninggal dunia.

Kisah ini sempat dimuat beberapa media lokal, termasuk Majalah Femina Dunia Timur. Para editor majalah tersebut pada awalnya juga tidak percaya akan hal tersebut, namun melalui pemeriksaan berulang kali dan pembuktian lapangan, mau tak mau mengakui kebenaran tentang kejadian tersebut.


Bocah yang Mampu Membuka Pintu Hati


sabtu 9 juni 2012

Moore adalah seorang dokter yang terkenal dan dihormati. Melalui tangannya, sudah tak terhitung nyawa yang diselamatkan. Dia tinggal di sebuah kota tua di Perancis. Namun, menjadi seorang dokter bukanlah dilakukannya tanpa perjuangan. Berkat seorang gadis kecil, dia mampu menjadi dokter.Dua puluh tahun yang lalu dia adalah seorang narapidana, kekasihnya mengkhianatinya dan lari ke pelukan lelaki lain. Karena emosi, dia melukai lelaki tersebut sehingga dia yang seorang mahasiswa di universitas terkenal menjadi seorang narapidana selama tiga tahun.Setelah keluar dari penjara, ternyata kekasihnya telah menikah dengan orang lain. Karena statusnya sebagai bekas narapidana menyebabkannya susah mendapatkan pekerjaan. Dia marah pada dunia. Dalam keadaan sakit hati tersebut, dia memutuskan untuk menjadi perampok.Ada satu rumah yang telah diincarnya, yang terletak di bagian selatan kota. Para orang dewasa di rumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai malam, dan di dalam rumah itu hanya ada seorang anak kecil buta yang tinggal sendirian. Dia sudah mengamati rumah itu dan dia tahu usahanya akan berjalan lancar.Dia pergi ke rumah tersebut dan mencongkel pintu utamanya dengan sebuah pisau belati. Masuk ke dalam rumah, sebuah suara lembut bertanya, “Siapa itu?” Moore pun sembarangan menjawab, “Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci rumah kepadaku.”Anak kecil ini sangat gembira dan berkata, “Selamat datang, namaku Kay. Tetapi papaku nanti malam baru pulang ke rumah. Paman, apakah engkau mau bermain sebentar denganku?” Perampok itu memandang mata yang besar namun tidak melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di bawah tatapan memohon yang tulus.Moore pun berpikir. ‘Ya, tidak ada salahnya bermain dengan anak ini.’, maka diapun menyetujuinya. Yang membuatnya sangat terheran-heran adalah anak yang baru berumur 8 tahun itu dapat bermain piano dengan lancar meskipun dia buta. Lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan gembira.Setelah selesai bermain piano, anak ini melukis sebuah lukisan yang dapat dirasakan di dalam dunianya sendiri dan dia lukiskan dengan tepat seperti matahari, bunga, ayah, ibu, teman-teman. Meski matanya buta, namun dunianya tidak dibutakan oleh keadaannya itu. Meskipun lukisannya kelihatan sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan, tetapi ia melukis dengan sangat serius dan tulus.“Paman, apakah matahari seperti ini?” Moore merasa sangat terharu karena tekad anak ini untuk tahu tentang dunia yang tidak pernah dilihatnya. Dia lalu melukis di telapak tangannya beberapa bulatan. “Matahari bentuknya bulat dan terang, dan warnanya keemasan.”“Paman, apa warna keemasan itu?” tanyanya lagi sambil mendongakkan wajahnya yang mungil. Moore terdiam sejenak lalu membawanya ke tempat terik matahari. “Emas adalah sebuah warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa hangat, sama seprti kita memakan roti yang bisa memberi kita kekuatan.”Anak buta ini dengan gembira meraba ke empat penjuru. “Paman saya sudah merasakan, sangat hangat, pasti sama dengan warna senyuman Paman.”Dan tanpa terasa, Moore dengan sabar menjelaskan kepadanya berbagai bentuk warna dan bentuk barang. Dia menggambarkannya dengan hidup sehingga anak itu bisa mengerti. Anak ini mendengar ceritanya dengan serius.Akhirnya Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore tidak mungkin lagi merampok. Tapi dia menyadari sesuatu. Karena kecaman dan ejekan dari masyarakat, dia hendak melakukan kejahatan lagi. Namun, berdiri di hadapan Kay membuatnya sangat malu. Dia pun menulis sebuah catatan untuk orangtua Kay.“Tuan dan Nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel pintu rumah kalian. Kalian adalah orangtua yang hebat, dapat mendidik anak yang demikian baik. Walaupun matanyabuta, tetapi hatinya sangat terang. Dia mengajarkan kepada saya banyak hal dan membuka pintu hati saya.”Tiga tahun setelah peristiwa itu, Moore menyelesaikan kuliahnya di universitas kedokteran dan memulai karirnya sebagai seorang dokter. Enam tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi mata Kay sehingga Kay bisa melihat keindahan dunia ini. Kay menjadi seorang pianis yang terkenal, yang mengadakan konser ke seluruh dunia.Ketika Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan kehidupannya, semangat dan kehangatan Kay kecil yang dulunya buta ini akan memberikan kehangatan dan kepercayaan diri kepadanya. Kay kecil tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan kehidupannya. Itulah yang Moore pelajari dari diri seorang gadis cilik yang buta.Dunia dan segala yang di dalamnya bisa jadi membuat kita kecewa sehingga kita melakukan satu kesalahan demi kesalahan lainnya untuk melampiaskan kekecewaan kita. Namun, di dalam dunia yang menurut kita sangat buruk ini, selalu ada keindahan di dalamnya. Carilah keindahan itu dan jalanilah kehidupan yang terbaik yang bisa kita punya.
sumber : http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/detail/id/58/news/120528200505/limit/0/Bocah-yang-Mampu-Membuka-Pintu-Hati

 
Copyright © 2014. BukaBaju Template - Design: Gusti Adnyana