Instructions

Recomended

Connect With Us

Blogger Tricks

GetRank - Webmaster and Seo Tools

video motivasi

Koleksi Terbaru Kami

A Person Who Never Made a Mistake, Never Tried Anything New

"A person who never made a mistake, never tried anything new" (siapa pun yang tidak pernah berbuat kesalahan, tidak pernah mencoba sesuatu yang baru). Kutipan dari Albert Einstein
Jika kita ingin sukses yang lebih besar, jika kita ingin kegemilangan yang lebih maksimal, kita perlu sesuatu yang baru, kreasi baru. Kita pun perlu memiliki gambaran sukses yang jelas. Harus kita sadari, jalan menuju sukses tidak selalu mulus. Pasti dalam prosesnya, akan muncul banyak "kerikil" dan "batu" yang menghadang.
Ada kerikil kecil bernama kesulitan. Batu kecil bernama lemah mental dan kesulitan. Batu besar bernama kegagalan. Tak terkecuali karang yang disebut kegagalan.
Kegagalan sering jadi momok bagi banyak orang. Tapi menurut orang sukses yang sudah menyadari arti kegagalan bagi pencapaian sukses mereka, kegagalan adalah sukses yang tertunda.
Jika kita tahu sifat sukses harus melewati kegagalan, kita akan siap menghadapi setiap bentuk "kerikil" dan "batu" yang ada di depan. Gagal, bangkit lagi! Jatuh, bangun lagi! Karena siapa pun yang takut gagal dan tak pernah berbuat salah, sukses takkan pernah dicapainya.
"A person who never made a mistake, never tried anything new"! Berani gagal, berani sukses!
Salam sukses, luar biasa!
___________________
Gambar (save & share): 

Belajar dari Pohon

1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri.
Untuk hidup / tumbuh, pohon memperoleh makan dari tanah. Semakin dalam akarnya, makin banyak nutrisi yang diserap.

Ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan Sang Pencipta sebagai Sumber Kehidupan.
Kenapa buah kurma manis sekali? Pohon kurma itu ditanam di padang pasir. Bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter, kemudian ditutup dengan 4 lapisan. Sebelum pohon kurma itu tumbuh, dia berakar begitu dalam sampai kemudian menembus 4 lapisan tersebut dan menghasilkan buah yang manis di tengah padang pasir.

Intinya, kita perlu proses perjuangan yang luar biasa ketika kita menginginkan hasil yang luar biasa pula. Bisakah kita menjadi seperti "pegas" yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan?

2. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang.
Kadang kita protes, kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain. Inilah prinsip memberi.

Kita ini bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja untuk memberi buah.
Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang memerlukan, bukan demi diri sendiri.

Cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu; tapi tidak pernah ada kata cukup untuk memberi berkah pada orang lain dengan pemberian kita.

3. Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan multiplikasi.

Ini bicara tentang bagaimana hidup kita memberi dampak positif terhadap orang lain. 

Bila kita menjadi seorang pemimpin..itu bukan masalah posisi/ jabatan, tapi mengenai pengaruh dan inspirasi yang bisa diberikan kepada orang lain.

Jadilah Bijaksana Hari Ini


Dahulu kala, ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-temannya berkata, "Waduh! Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin kamu jual, kamu sudah jadi orang kaya lho. Sekarang kudamu sudah hilang." Si petani miskin hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu! Ternyata kudamu membawa keberuntungan ya.." Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah. Teman-temannya berkata, "Ah, rupanya kuda-kuda itu membawa sial. Lihat tuh, sekarang kaki anakmu patah!" Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian, terjadi peperangan di wilayah itu. Semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena dia belum bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang. Anak-anak kami harus ikut perang."

Si petani kemudian berkomentar, "Sebaiknya kita tidak terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek. Semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini. Apa yang kelihatan baik hari ini, belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini, belum tentu buruk untuk hari esok. Jadilah bijaksana hari ini!"

Seorang Ibu Berkorban Nyawa Demi Sang Bayi

Stacie Crimm sudah diberi tahu dokter bahwa ia tak mungkin punya anak. Ternyata ketika usianya menginjak 41 tahun ia justru hamil. Akan tetapi kegembiraan itu harus dibayar dengan sesuatu yang tak terbayangkan.
Setelah menjalani kehamilan beberapa bulan, Stacie yang memilih jadi single mother itu didiagnosa terkena kanker leher dan kepala. Kanker itulah yang menyebabkannya sering sakit kepala dan tubuhnya suka bergetar.
Dokter menyarankan agar ia menjalani kemoterapi. Namun ia menolak karena takut mengganggu kesehatan bayi yang dikandungnya. Ia tahu risikonya besar bagi dirinya namun hal itu harus dijalaninya. Dalam satu pesan pendek pada kakaknya, tergambar kalau ia memahami risiko itu. "Aku harap aku bisa berumur panjang. Jika sesuatu terjadi padaku, kamu ambil bayi ini," katanya pada Ray Phillips, sang kakak.
Bulan Agustus lalu Stacie mendadak pingsan karena pengaruh kankernya. Berbarengan dengan itu detak jantung sang bayi ikut turun. Jantung Stacie kemudian malah berhenti selama satu jam. Menghadapi situasi sulit itu tim dokter akhirnya mengeluarkan bayi meski masih 10 minggu sebelum waktunya.
Bayi yang kemudian diberi nama Dottie Mae itu dibawa ke ruang inkubasi yang berada di gedung terpisah. Seorang suster yang tahu perjuangan Stacie untuk memiliki anak merasa iba. Ia merasa Stacie tak akan pernah melihat bayinya. Karena itu ketika Stacie siuman ia membawa Dottie Mae ke sampingnya untuk melihat bayinya, mungkin untuk yang pertama dan terakhir kalinya.
Kakak Stacie, Ray Phillips, menyaksikan peristiwa menyedihkan itu. Stacie melihat anaknya dengan begitu bahagia meski ia tak berdaya. Ia menyentuh lengan anaknya. "Aku merasa hal seperti ini mungkin hal yang paling indah dalam hidupku. Aku tidak berpikir akan pernah melihat hal yang indah lagi," kata Ray menirukan sang adik.
Stacie akhirnya meninggal tiga hari kemudian. Perjuangannya untuk memiliki anak berhasil ia lakukan meski ia harus kehilangan nyawanya. Dottie sendiri bisa tumbuh dengan sehat di tangan Ray Phillips dan istrinya Jennifer yang sudah memiliki enam anak.

Seberapa Kayakah Kita



Suatu hari seorang ayah mengajak anak laki-lakinya pergi jalan-jalan ke daerah pedesaan dengan niat ingin menunjukkan kepada anaknya itu bahwa di dunia ini ada orang-orang yang miskin. Mereka menginap sehari semalam di rumah sebuah keluarga yang sangat miskin.
Ketika mereka pulang, sang ayah bertanya kepada anaknya, "Bagaimana perjalanannya?"
"Menyenangkan sekali, Yah!"
"Kau bisa lihat kan di dunia ini ada orang-orang yang miskin?" tanya sang ayah.
"Iya!"
"Apa yang kau pelajari?"
Anak itu menjawab, "Aku perhatikan kita cuma punya seekor anjing di rumah, sedang mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luas hingga ke tengah taman, tapi mereka punya sungai yang tidak ada ujungnya. Kita membeli lampu taman kita dari luar negeri, tapi mereka punya bintang-bintang di langit. Kita punya serambi rumah yang luasnya hingga ke halaman depan, mereka punya seluruh langit." Sang ayah terbengong-bengong mendengar jawaban anaknya.
Sang anak menambahkan, "Terima kasih, Yah, karena sudah menunjukkan betapa ‘miskinnya" kita!"
Membaca kisah di atas, sangatlah jelas bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sangat bergantung pada cara pandang kita dalam melihat kejadian-kejadian itu? Jika kita masih bisa berbuat baik, punya teman, keluarga, masih sehat, masih bisa bergurau dan mencintai hidup, itu berarti kita punya segalanya! Itu berarti kita sudah kaya! Semua hal itu tidak bisa ditukar dengan uang sebesar apa pun.
Kita mungkin punya segala harta benda, punya tabungan yang cukup untuk masa depan. Tapi jika jiwa dan hati kita miskin, segala kekayaan tadi tidak ada artinya! Jika kita tidak punya hati yang positif, kita lebih miskin daripada orang yang miskin harta.

8 Kunci Sukses Think Big

Ben Carson dikenal sebagai ahli bedah saraf dunia yang hebat. Padahal peraih penghargaan The Presidential Medal of Freedom 2008 dari Presiden AS ini waktu kecil dikenal sebagai anak miskin dan bodoh.
Suatu kali ibunya menyadarkannya bahwa ia sebenarnya bukan anak bodoh hanya kurang belajar. Maka sang ibu menekannya agar ia banyak membaca buku baik buku pelajaran maupun buku lainnya. Meski mereka miskin dan tak mampu beli banyak buku, ibunya meminjam buku-buku dari perpustakaan umum untuk dipelajari Ben. "Dalam kondisi miskin kita tak akan punya kesempatan untuk pergi ke mana-mana. Namun dengan buku kita bisa pergi ke mana pun kita mau, bisa jadi orang seperti apapun, dan bisa melakukan apapun yang kita inginkan," tutur ibunya.
Berkat disiplin yang ditanamkan ibunya itu akhirnya Ben sukses jadi ahli bedah saraf dunia. Ia berbagi kiat suksesnya dalam sejumlah buku, salah satunya Think Big. Selalu berpikir besar (Think Big) inilah yang mendorongnya jadi orang sukses.
Tapi sebenarnya apa Think Big menurut Carson? Ia punya rumusan singkat, bahwa
Think Big terdiri dari 8 kunci sukses yang diurai dari delapan huruf (T-H-I-N-K-B-I-G)
T - berati talent (bakat) atau time (waktu). Kenalilah bahwa waktu dan bakat adalah hadiah dari Tuhan.
H - adalah "hope", harapan untuk hal-hal yang baik dan jujur (honest).
- adalan "Insight", wawasan yang diperoleh dari orang atau buku-buku bagus.
N - adalah "to be Nice to all people", berbuat baiklah pada semua orang.
K - adalah "knowledge" (ilmu pengetahuan), kenalilah ilmu pengetahuan sebagai kunci kehidupan.
B - adalah "book" (buku), bacalah buku sebanyak-banyaknya.
I - "In-dept", belajar dan perdalamlah keterampilan.
G - adalah "God", Tuhan. Semua orang punya Tuhan. Jangan lupa pada Tuhan.
Ia menyimpulkan semua itu dari pelajaran yang diberikan ibunya. "Ketika saya sedang belajar ibu saya selalu bilang, ‘Kamu bisa melakukan apa saja yang orang lain lakukan, hanya saja kamu harus melakukannya dengan lebih baik'," katanya. Sekarang terbukti berkat konsep "Think Big" itu seseorang bisa sukses. Dialah contohnya.

Xu Yuehua, Tanpa Kaki Merawat 130 Anak Yatim Piatu

Xu Yuehua, seorang wanita tanpa kaki yang mendedikasikan hidupnya untuk merawat sebuah yatim piatu di China, sungguh perkerjaan yang luar biasa. Dulunya Xu Yuehua adalah seorang gadis kecil yang normal seperti teman-temannya. Sampai pada suatu saat, waktu mengumpulkan batubara di rel kereta api. dan sebuah kecelakaan kereta api membuat Xu kehilangan kedua kakinya pada usia 13 tahun. Tidak ada kaki di usia yang sangat muda mungkin bagai dunia telah berakhir bagi Xu yuenhua. Apalagi Xu Yuehua saat itu adalah yatim piatu. Tidak semua orang bisa menghadapi kenyataan hidup ini.
Xu Yuehua
Xu Yuehua dengan sabar mengurus anak yatim piatu
Di saat-saat rasa frustasi menyelimutinya, Xu Yuehua segera sadar untuk menjadikan hidup dan tubuhnya berguna untuk sesama selama dia diberi kesempatan hidup di dunia. Ia telah merasakan waktu kecil sebagai yatim piatu dulu, dan dengan mengandalkan dua kursi kayu pendek untuk menyangga tubuhnya dan untuk berjalan, Xu melanjutkan hidupnya dengan tujuan dan semangat yang mulia, yaitu mengasuh dan membesarkan anak-anak yatim piatu .
Di Xiangtan Social Welfare House yang membantunya melalui masa-masa sulit ini Xu menemukan panggilannya. Saat ini, Xu telah menjalani 37 tahun merawat anak-anak yatim piatu di lembaga kemanusiaan ini. Dengan keterbatasannya, sudah 130 anak yang dibesarkan Xu. Memang tidak mudah untuk berpindah dari ranjang yang satu ke ranjang lain menggunakan bangku pendek. Belum lagi saat harus menyusui, meredakan tangisan bayi yang rewel dan mengajak mereka bermain. Namun wanita yang disebut ‘The Stool Mama’ ini melakukan semua hal dengan sebaik-baiknya.
Dengan melakukan yang terbaik, satu per satu kekhawatiran dalam kehidupan Xu Yuehua seakan dijawab oleh Yang Maha Kuasa. Pada tahun 1987, Xu menikah dengan Lai Ziyuan, seorang petani sayur di panti asuhan yang sama dan melahirkan anak laki-laki, Lai Mingzhi, tiga tahun kemudian. Xu mengaku sangat bahagia dengan hidup dan pengabdiannya.
Dalam benaknya, cacat fisik bukanlah menjadi batasan ataupun halangan seseorang untuk melakukan sesuatu dan berbagi demi mengurusi orang lain. Bahkan dengan kerendahannya hatinya yang sangat tulus, perempuan tersebut mengatakan, dirinya bukanlah orang hebat. Apa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk memberikan kasih sayang seorang ibu. Untuk anak-anak yang nasibnya kurang beruntung, karena telah kehilangan orang tua.
Ia telah merasakan kehilangan kedua orangtuanya sejak masih kecil. Mulai saat itulah, dirinya dirawat di Rumah Yatim Piatu Xiantan. Dengan menggunakan kursi kecil untuk menggantikan kedua kakinya tersebut, Xu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Seperti memberi makan, mencuci, mengganti selimut, bahkan kadang membuatkan sepatu untuk 130 anak yatim asuhannya.
Xu Yuehua
Xu Yuehua sedang berbincang dengan Sheng Li anak yatim pertama yang dibesarkan olehnya
Mengasuh dengan Sepenuh Hati
Seperti dikutip dari Orange.co.uk, Rabu (22/12), Sheng Li, salah seorang anak asuh Xu Yueahua menuturkan, bahwa Xu merupakan pahlawan di mata anak-anak penghuni rumah panti asuhan Xiantan. “Tanpa Ibu Besar (panggilan untuk Xu Yuehua), mungkin saya sudah meninggal sejak lama. Suara kursi kecil yang menjadi tanda datangnya Ibu Besar merupakan suara yang terindah yang pernah saya dengar hingga saat ini,” ungkap Sheng Li.
Meski telah memiliki keluarga sendiri Xu tetap merawat anak-anak di panti asuhan di tempat dirinya dulu dibesarkan.  “Saya bukanlah orang hebat. Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, yaitu memberikan kasih sayang seorang ibu untuk anak-anak malang itu,” ucap Xu merendah.
Xu Yuehua
Sebuah pelajaran yang sangat berharga, bahwa kebahagiaan selalu ada dalam setiap orang yang selalu berpikir positif, berpikir maju dan tidak berkubang dalam penderitaannya
Foto Xu Yuehua yang lain :
Xu Yuehua
Xu Yuehua
Xu Yuehua
Xu Yuehua
Xu Yuehua
Xu Yuehua
Xu Yuehua

 
Copyright © 2014. BukaBaju Template - Design: Gusti Adnyana